Aku dan bahasa inggris
Tulisan yang kubuat ini berdasarkan fakta yang ada di
kehidupanku yang sebenarnya, dan semoga tulisanku dapat memberikan inspirasi
bagi yang membaca.
Aku adalah seorang anak perempuan yang lahir di Tangerang
pada tanggal 20 Juli 1993. Aku anak kedua dari tiga orang bersaudara, aku
memiliki orang tua yang Alhamdulillah lengkap dan sehat. Aku juga memiliki
kakak perempuan dan adik laki-laki. Papaku adalah seorang pebisnis atau
wiraswasta, sedangkan mama hanya menjadi ibu rumah tangga. Kakakku bernama
Anggraini Agustien Djuawanamita sudah
lulus sekitar 3 tahun yang lalu dan sekarang telah bekerja di salah satu bank
syariah di depok. Satu lagi anggota keluargaku adalah adik laki-lakiku yang
bernama Muhammad Rezvan Fahreziansyah yang saat ini sedang menginjak bangku
taman kanak-kanak.
Aku hampir lupa memperkenalkan diriku sendiri, aku Ismi Dwi
Djuanasari, sekarang usiaku menginjak hampir 20 tahun, dan sedang mengenyam pendidikan
tinggi yaitu kuliah, aku kuliah di Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi
jurusan Manajemen.
Aku mencintai bahasa inggris sudah sejak lama, ya mungkin
saat umurku 10 tahun. Dulu aku mendapatkan pelajaran bahasa inggris saat aku
duduk di bangku kelas 4 SD, aku pikir memang bahasa inggris sangatlah sulit,
tetapi setelah belajar dan bertemu beberapa kali dengan bahasa inggris, aku
mulai tertarik, aku mulai ingin tahu dan ingin lebih banyak mempelajari bahasa
inggris secara lebih dalam.
Ketertarikanku pada bahasa inggris ternyata di dukung oleh
orang tuaku, aku di masukkan ke tempat les bahasa inggris di dekat rumahku,
paling hanya sekitar 10-15 menit aku sampai, apalagi kalau menggunakan sepeda,
pastinya akan lebih cepat sampai.
Aku sangat senang mendengar berita baik untuk kemajuan
mempelajari bahasa inggris dengan baik dan benar.
Aku menyukai cara pengajaran di tempat les bahasa inggrisku,
karena aku masih kecil, maka cara pengajarannya pun sangat mudah di pahami oleh
anak-anak yang berumur sepertiku, ada gambar-gambarnya, ada penjelasan dan ada
juga ejaan atau spellingnya. Sampai aku memasuki kelas 6 SD, aku pun berhenti
dari tempat les itu, karena pengajarannya sudah kurang cocok dengan pemikiran
yang ada di otakku saat itu.
Akhirnya aku pun belum mempelajari bahasa inggris lagi
setelah berhenti dari tempat les itu. Saat aku lulus SD dan melanjutkan ke
tahapan selanjutnya, yaitu SMP. Aku mendapatkan kembali pelajaran bahasa
inggris yang memang sangat penting, dan saat angkatan kakak-kakak kelasku itu
di mulailah ujian nasional yang salah satu pelajarannya adalah bahasa inggris.
Memang aku baru masuk kelas 1 SMP, tapi ada yang tiba-tiba
terpikir olehku, aku rasa aku butuh pengajaran bahasa inggris yang lebih banyak
dibandingkan di sekolahku, aku harus mengikuti les kembali. Aku berbicara
kepada orang tuaku, aku minta kepada mereka dapat memasukkan aku kembali ke
tempat les bahasa inggris yang lebih baik dari sebelumnya, karena yang
sebelumnya belum mendapat akreditasi, maka dari itu aku memutuskan untuk
berhenti.
ketika saya duduk di kelas 1 SMK, saya mendapat tawaran
untuk bergabung dengan lomba pidato tetapi menggunakan bahasa Inggris, saya
pikir saya tidak akan mampu melakukannya, karena saya tidak benar-benar seperti
bidang pidato, meskipun saya menyukai bahasa Inggris, tapi aku tidak yakin jika
dilakukan di depan banyak orang. tapi guru bahasa Inggris saya dan akhirnya
memaksa saya untuk mengikuti seleksi pertama, saya adalah satu-satunya wakil
dari kelas akuntansi. sampai akhirnya memasuki skrining besar 2. Saya dan teman
saya dari teknologi komputer kelas dan jaringan bernama Aryo. kemudian saya
pikir, teman saya yang akan dipilih, tetapi kenyataannya tidak sama seperti
yang saya bayangkan, bahkan aku yang terpilih untuk mewakili sekolah untuk
mengikuti lomba pidato antar sekolah kejuruan di Depok.
Saat aku mengikuti lomba pidato, ternyata aku tersesat, saya
tidak mendapatkan gelar. Saya sangat kecewa, sampai aku menangis karena itu.
Saya tidak berpikir bahwa balapan itu tidak mudah, saya memiliki banyak pesaing
di sana. tapi teman-teman saya mendukung saya dan menghiburku, sampai akhirnya
hatiku sedikit lega. Kegagalan untuk memulai dengan, mungkin sedikit hal yang
buruk, tapi setelah acara berakhir, saya memiliki kesempatan lain yang lebih baik,
saya membuat satu wakil untuk pergi ke kedutaan besar Amerika Serikat bersama
dengan sahabatku dari kelas lain dan satu senior. kami pergi ke sana untuk
tujuan mengetahui tentang beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang ingin
melanjutkan pendidikan saya ke perguruan tinggi di Amerika.
ketika saya pergi ke kedutaan Amerika, ada kebanggaan
sendiri dalam hatiku. karena saya adalah satu-satunya wakil di kelas akuntansi,
selain mendapatkan informasi tentang pendidikan di Amerika, serta beasiswa yang
ditawarkan kepada negara kita, saya juga diajarkan ke perpustakaan umum di
Jakarta, itu adalah pengalaman yang tak terlupakan, karena saya punya pernah
sebelumnya ke perpustakaan umum, hanya dapat dibaca di toko buku atau pencarian
melalui internet saja.
sementara perpustakaan umum, saya mulai mencari buku-buku
yang berkaitan dengan bahasa Inggris. Saya menemukan sebuah buku yang sangat
menarik, tidak tebal, tidak terlalu tipis, ternyata sebuah buku tentang sihir.
Buku ini menceritakan tentang trik sulap, untuk memastikan untuk menggunakan
bahasa Inggris. Saya sangat tertarik untuk membacanya, karena saya memang
menyukai dunia sihir, dan lebih sehingga buku dengan menggunakan bahasa Inggris
yang dapat melatih bahasa Inggris saya menjadi lebih baik
beberapa hari kemudian, putri sekolah mengatakan kepada saya
bahwa saya adalah salah satu yang melibatkan pemilihan pertukaran pelajar di
Amerika. bersama dengan seorang teman saya yang bernama riskha, saya
mendapatkan kesempatan emas yang mungkin aku tidak bisa mendapatkan di lain
waktu, suatu kehormatan yang menyentuh saya sangat, karena pada saat itu saya
baru saja kelas 1 SMK. masih sangat baru ke seluruh area di SMK, tapi
sebaliknya saya mendapatkan banyak kesempatan yang sangat baik untuk penilaian
dan dedikasi untuk nama baik sekolah saya pada saat itu. Pada saat itu kami
berada di register sebagai seleksi peserta pertukaran di kalangan siswa SMA.
kami diundang ke situs pendaftaran yang berlokasi di Bogor,
di mana cukup banyak, hanya saya dan dua teman-teman saya merasa lelah dan
letih. akhirnya kami diundang untuk makan oleh putri sekolah, dan memiliki
semangat untuk melakukan perjalanan lagi. kami tiba di tempat pendaftaran, ada
sangat banyak orang ingin mendaftar untuk seleksi pertukaran pelajar, aku
merasa gugup dan takut pesaing, sama seperti ketika saya mengikuti lomba pidato
bahasa Inggris antar SMK. tapi teman-teman saya selalu memberikan dukungan dan
dorongan, dan akhirnya saya ingin didaftarkan sebagai peserta perwakilan
sekolah. Itulah potongan kecil dari ceritaku dengan bahasa inggris, semoga bisa
ada manfaatnya, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar